Gimana Cara Agar Suara Tidak Keluar Dari Ruangan

Halo semuanya, ketemu lagi dengan saya, Iman Prabawa. Kali ini saya akan menjawab pertanyaan dari salah satu teman kita yang bertanya mengenai masalah peredaman ruangan. Saya akan sharing mengenai pengalaman saya dulu ya ketika membuat peredaman ruangan, semoga nantinya bisa memberikan ide buat kalian semua.

Mari kita lihat pertanyaannya terlebih dahulu yang saya screenshotkan di bawah ini.

Gimana Cara Agar Suara Tidak Keluar Dari Ruangan

Sebelum saya jawab pertanyaan dari teman kita ini, kalian bisa support saya dengan SUBSCRIBE di YouTube channel saya, Belajar Drum Iman, dengan KLIK DI SINI.

Dan buat kalian yang ingin mengikuti pelajaran drum dari saya, kalian bisa KLIK DI SINI. Di situ kalian akan menemukan seri Belajar Drum Pemula saya dan juga video-video pelajaran drum dari para drummer handal yang sudah saya berikan subtitle bahasa Indonesia dan bisa kalian dapatkan di sana.

Kalau begitu, yuk mari kita jawab pertanyaan dari teman kita tersebut.


Cara Agar Suara Tidak Keluar Dari Ruangan

Teman kita tersebut memberikan komentar di salah satu video yang saya upload di YouTube channel saya. Saya embedkan video di mana teman kita tersebut berkomentar ya.

Oke, sekarang saya jawab ya pertanyaannya. Bahan apa yang mesti dibeli agar suara tidak keluar dari ruangan? Bahannya sih biasanya standar ya, yang waktu itu saya gunakan untuk memeredamkan ruangan antara lain adalah:

  1. Glasswool atau Rockwool. Rockwool lebih bagus daripada glaswool tapi rockwool secara harga jauh lebih mahal ketimbang menggunakan glasswool. Dulu saya beli rockwool 12 bal kalau ngga salah dengan harga per balnya dulu 300ribu kalau ngga salah (harga tahun 2003. Udah lama banget ya? Untuk harga sekarang dicek aja karena saya juga ngga update harga. Itu udah harga sekitar 21 tahun yang lalu soalnya.)
  2. Kayu-kayu reng. Dulu sih saya masih menggunakan kayu ya, kalau sekarang mungkin sudah diganti menggunakan besi-besi hollow gitu. Pengalaman saya sih dulu saya butuh beli kayu reng gitu, saya lupa ukurannya, harganya sekitar 45ribu sebuahnya dan waktu itu saya butuh beli sekitar 100 batang.
  3. Karpet. Ini bisa pake karpet-karpet murah aja, dulu sih kalau ngga salah saya beli 18ribu per meternya, dan saya beli 100 meter apa ya? Lupa saya! Dan sekali lagi, itu sekitaran tahun 2003 ya, jadi untuk harga yang baru coba dicari tahu sendiri aja ya.
  4. Lem-lem.
  5. Triplek. Saya udah lupa pake berapa biji triplek.
  6. Dan lain-lain yang dibutuhkan. Ini saya udah lupa lagi detailnya apa aja.

Dan saat itu saya keluar biaya sekitar 20 juta untuk memeredamkan ruangan ukuran 5x4 meter. Ini saya melakukan peredaman ruangan di tahun 2003 ya, jadi sudah sekitar 21 tahun yang lalu harganya segitu. Ngga tahu kalau sekarang berapa harganya, pastinya jauh lebih mahal tentunya.

Kemudian waktu saya di Jakarta, saya pernah memeredamkan ruangan juga di rumah saya di daerah Jakarta Pusat, dan waktu itu saya dibantu oleh teman. Waktu itu biayanya keluar lebih dari 20 juta untuk ukuran ruangan yang kurang lebih sama.

Dulu saya sempat mendokumentasikan kegiatan peredaman ruangan di rumah saya di Jakarta Pusat. Kamu bisa tonton salah satu videonya di bawah ini.

Jadi, lumayan mahal kalau untuk peredaman ruangan yang benar-bener meredam ya. Tapi kisarannya segitu untuk kamu tahu.

 

Peredaman Ruangan Dengan Akustik Ruangan Itu Beda

Ada dua hal yang harus kamu perhatikan kalau membuat peredaman ruangan. Yang pertama, kamu akan berurusan dengan peredaman ruangan. Peredaman ruangan itu membuat supaya suara dari luar ngga masuk ke dalam dan suara dari dalam ngga bisa ke luar. Itu namanya peredaman ruangan dan kalau kamu berhasil memeredamkan ruangan kamu sehingga suara dari luar ngga masuk dan suara dari dalam ngga ke luar, belum otomatis suara di dalam ruangan itu jadi enak lho.

Nanti kamu akan merasakan, suara di dalam ruangan ketika kamu main gitar atau main drum, kok suaranya ngegulung banget? Ngga jelas suaranya, bikin pusing kepala kalau dengarnya. Tapi kalau kamu tanya orang yang ada di luar ruangan apakah suara gitar atau drum kamu kedengaran ke luar atau ngga, maka mereka akan jawab, "Ngga tuh! Ngga kedengaran sama sekali!"

Terus kemudian kamu bingung, "Ini udah ngga kedengaran dari luar suara gitar atau drum gue, tapi kok di dalam ruangan suaranya ngga enak banget ya? Terus harus gimana?"

Langkah selanjutnya kalau kamu mau suara di dalam ruangan kamu itu jadi terdengar enak adalah kamu harus melakukan treatment akustik ruangan dengan bahan-bahan seperti misalnya menggunakan bass trap, diffuser, absorber dan printilannya.

Akustik treatment itu biaya mahal juga. Kamu akan nempel-nempel panel akustik di dalam ruangan kamu, dan sebenarnya itu juga ada hitungannya agar suara di dalam bisa terdengar enak. 

Berikut adalah salah satu contoh panel akustik yang bisa kamu pasang untuk akustik treatment di ruangan kamu (setelah ruangan kamu diperedamkan tentunya!)

Contoh Panel Akustik

Tuh! Harganya mahal ya? Itu ukurannya cuma 60x60 cm doang lho. Kalau ruangan kamu ukurannya 3x2,5 meter, kamu butuh berapa banyak? Tinggal dihitung aja kebutuhannya sendiri. Ngga harus semuanya kamu tempelkan panel ini ya, kan seperti yang saya bilang di atas, ada diffuser, absorber, bass trap dan lain-lain.


Gimana Dengan Rak Bekas Telur?

Rak bekas telur itu meredam tapi ngga maksimal. Seperti halnya kamu pake masker. Coba kamu ngomong sama orang dengan menggunakan masker, pasti orang akan bilang, "Buka dong maskernya, ngga jelas kamu ngomongnya apa!" Dan begitu kamu buka masker kamu, suara kamu jadi lebih jelas terdengar. Itu salah satu bukti bahwa masker itu ada peredamannya buktinya ketika kamu ngomong dan memakai masker, ucapan kamu agak kurang jelas terdengarnya.

Nah, begitu juga dengan rak telur. Seberapa keras kamu ingin meredam ruangan kamu itu? Kamu hanya ingin meredam isengan doang, yang suaranya teredam sedikit, atau ingin benar-benar suaranya hilang atau keciiiiiiiiiill sekali kedengarannya? Kalau ingin keciiiiil sekali kedengarannya maka biayanya biasanya sih mahal banget dan pake rak telor itu tidak maksimal.

Ada peredamannya tapi masih kedengaran, sama seperti kaya kamu pake masker ketika kamu ngomong. Suara kamu masih tetap terdengar tapi agak ngga jelas karena teredam dengan masker itu.

Ini saya ada contoh video di Pulau Bintan di rumah saya, saya menggunakan busa telur, karena di Pulau Bintan ini, saya tidak lagi menggunakan drum akustik dan di ruangan ini, saya hanya menggunakan untuk pengajaran bahasa Inggris dan bahasa Indonesia untuk orang asing saja, jadi busa telur itu saya peruntukkan untuk menghilangkan reverb ruangan sehingga ketika saya mengajar bahasa di ruangan tersebut, suara saya jadi terdengar lebih jelas.

Ini saya ada contoh video waktu saya ke Vihara 1000 Patung yang berada di kota Tanjung Pinang, Pulau Bintan, sekitar 70 km dari rumah saya. Kamu bisa dengar bahwa ketika saya masuk ke lorong itu, suara saya jadi gaung.

Kedengaran kan suara saya langsung jadi bergaung seperti itu? Nah, saya menggunakan busa telur hanya untuk menghilangkan gaung dan reverb yang ada di ruangan saya tersebut untuk saya mengajar bahasa.

Lalu di video di bawah ini, saya sempat ngetes juga, karena di sebelah rumah saya itu, tetangga saya itu melihara ayam kampung dan saat saya lagi membuat video ayam kampungnya lagi berkokok. Ini kamu bisa dengar betapa menggunakan busa telur itu suara kokok ayam kampung dari luar aja masih bisa masuk ke dalam, padahal ruangan saya yang ini itu, sudah atapnya dicor, dan sudah tidak ada jendela sama sekali, semuanya sudah tertutup, tapi tetap saja suara kokok ayam jago itu masih bisa masuk.

Mungkin kamu bertanya, "Itu kan suara kokok ayam jago dari luar ya yang masuk ke dalam. Gimana kalau suara gitar atau drum dari ruangan ini, akan kedengaran ke luar ngga?"

Jawabannya adalah kalau suara dari luar bisa masuk, maka suara dari dalam juga akan bisa keluar. Si ayam jagonya itu kan berkokok di luar tuh, kalau ayam jagonya saya masukkan ke dalam ruangan saya dan saya suruh berkokok di dalam ruangan, maka kamu yang di luar ruangan juga pasti akan bisa mendengar suara kokok ayam jago dari dalam ruangan juga. Begitu prinsipnya, ya kalau suara dari luar aja masuk, ya suara dari dalam juga akan bisa terdengar ke luar.

Sama kaya aquarium, air di dalam aquarium ngga bisa keluar kan? Kalau air di dalam aquarium bisa keluar, itu artinya air dari luar juga bisa masuk ke dalam aquarium itu juga kan? Karena ada selahnya di situ. Nah, seperti itu kira-kira analoginya.

Saya rasa gitu aja yah jawaban saya buat pertanyaan kamu ini, dan buat teman-teman yang lain yang juga mempunyai pertanyaan yang sama, semoga sharing dari saya menjawab pertanyaan dari teman kita yang ini bisa juga membantu menjawab pertanyaan kalian yang mungkin kebetulan sama dengan pertanyaan dari teman kita ini.

Kalau begitu sampai ketemu lagi di artikel-artikel saya yang lainnya di blog Belajar Drum Iman ini dan salam drummer!




Komentar